Selasa, 26 Oktober 2021

Dimulai dari Hal Kecil

Pernah nggak kamu bawa alat tulis ke sekolah lengkap ini itu, tetapi setelah ada yang meminjam, barangmu tidak kembali. Dulu sering sekali ditemui kejadian-kejadian semacam ini. Dari mulai pensil, ballpoint, penggaris, dan kawan-kawannya. Hal ini sering dialami kaum hawa--khususnya yang suka bawa alat tulis lengkap banget udah kayak toko berjalan--di bangku sekolah bahkan sampai kuliah.


Kenyataannya, pencurian dengan dalih meminjam--lalu lupa--ini juga terjadi sampai di perkantoran. Berangkat bawa alat tulis satu lusin, tapi yang kembali hanya sebiji bahkan tutupnya udah hilang. Kadang sempet mikir, "Ini orang, udah pada digaji udah pada punya duit, masih aja jadi klepto."

Bukan gimana-gimana, ya, tapi kan hal 'sepele' itu dibawa biar ketika kita butuh ya kita bisa pakai gitu, lho. Nggak usah repot-repot minjem orang lagi atau beli di warung deket kantor--terus minta nota kosong, eh gimana-gimana--atau apalah usahanya. Tujuan itu diselewengkan oleh pihak yang suka minjem doang balikin kagak sehingga ketika yang punya butuh itu, eh, malah nggak bisa berbuat apa-apa selain nyari ke sana ke mari dan teriak, "WOI SIAPA YANG KEMARIN PINJEM ALAT TULIS GUEEE!"

Tanya ke A dilempar ke B, tanya ke B dilempar ke C, gitu aja terus sampai kalian semua menang lomba lempar tanggung jawab. Nemu kagak capek iya. Akhirnya beli baru, ilang lagi, beli baru, ilang lagi, terus berkutat sama siklus itu.

Mau ditempelin sticker nama, mau dinamain pakai spidol marker, mau ditali pake rafia, alat tulis kalau udah dipinjem bergilir mah udah nggak usah berharap kembali dengan sehat wal 'afiat, deh. 

Kebayang nggak sih ketika kamu punya ballpoint yang bener-bener 'kamu banget' lalu diambil orang dan ketika kamu butuh, cuma dipinjemin ballpoint yang tintanya udah tipis mau habis. 

Pesan buat pembelajaran aja deh untuk semua yang merasa jadi pelaku.

Barang yang kalian pinjam lalu pindah hak milik itu kadang harganya cuma seribu, dua ribu, tiga ribuan. Terlihat kecil, tapi bisa punya value besar di saat-saat tertentu. Kalian sadar nggak sih udah buang-buang waktu dan tenaga orang buat nyari barang yang seharusnya punya dia atau buat inget-inget lagi itu barang beneran hilang atau cuma ketinggalan di rumah. Waktu dia buat nyari barang itu bisa dia pakai buat ngerjain hal lain yang lebih produktif. Kalian itu udah ngambil barang, buang-buang waktu dan tenaga orang, bikin mood berantakan lagi. Nggak tau dirinya pangkat tiga.

Yuk, bisa, yuk. Habis pinjam barang orang, kembalikan setelah dipakai. Mau pinjam punya teman dekat atau yang nggak akrab, mau murah atau mahal, mau berharga atau sepele, mau masih banyak atau tinggal dikit ya tetap dikembalikan (kecuali emang yang punya ngasih cuma-cuma). Perilaku sederhana itu mencerminkan pribadi yang punya nilai integritas. Perlu dicatat bahwa semua hal besar dimulai dari hal kecil.


Yogyakarta, 26 Oktober 2021




Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Dimulai dari Hal Kecil

Pernah nggak kamu bawa alat tulis ke sekolah lengkap ini itu, tetapi setelah ada yang meminjam, barangmu tidak kembali. Dulu sering sekali d...